Banyak yang bilang bahwa masa remaja yang
merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa adalah masa yang
rentan terkena depresi.
Nampaknya, hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Sebab sebuah penelitian seperti dilansir dari dailymail.co.uk berhasil menemukan jawabannya.
"Masa
remaja atau pubertas adalah proses biologis yang menentukan
perkembangan remaja baik secara fisiologi maupun psikologi. Namun dampak
yang terjadi dari proses ini masih kurang mendapatkan penjelasan yang
nyata," kata profesor Theodore Satterthwaite dari University of Pennsylvania.
"Salah
satu dampak yang terasa adalah remaja menjadi lebih sensitif sehingga
rentan depresi. Hal ini terjadi sebab ketika memasuki masa remaja
terjadi pemasukan aliran darah yang sangat besar ke otak. Bagian dari
otak yang tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup akan menjadi daerah
yang sensitif dan rentan akan kecemasan serta depresi. Bahkan hal ini
dapat berdampak buruk pada remaja wanita. Mereka memiliki struktur otak
yang berbeda dengan pria sehingga memiliki risiko yang lebih besar untuk
terkena skizofrenia," jelasnya. "Hormon estrogen yang memasok darah yang lebih banyak ke otak pada tubuh wanita juga menjadi salah satu alasannya".
Masa
remaja memang bukan masa yang mudah untuk dilalui. Oleh karena itu dia
menyarankan agar para remaja sebaiknya lebih terbuka untuk menceritakan
masalah yang mereka miliki. Sebab hal ini dapat berdampak positif untuk
mengurangi faktor penyebab depresi.
No comments:
Post a Comment
-=[Salam Blogger]=-